Misalnya orang yang lagi jatuh cinta cieee. pas ditanya oleh orang yang dia suka, “Kenapa sih kamu suka sama aku?” Banyak orang coba menjawab dengan berbagai alasan, karena dia menenangkan, karena dia cantik, karena dia baik, karena dia selalu ada. Ada juga beberapa di antara orang yang menjawab cukup dengan, “Jatuh cinta itu nggak perlu beralasan.” asikkk
Satu hal yang gw percaya dari hal di atas adalah kedua-duanya itu cuma kedok. Ya, dalam wujud alasan.
Bahkan cinta yang tanpa alasan pun sebenarnya sudah merupakan suatu alasan.Sederhananya ya (ck sok serius bahasa gw), orang yang benar-benar sedang jatuh cinta, gak akan tau benar apa yang menyebabkan dia jatuh cinta. Dia cuma ngerasaiin kupu-kupu beterbangan di perutnya. Bahkan dalam kasus gw ketika jatuh cinta, gw malah merasakan pterodactyl beterbangan di perut gw. Dan gw pun menjadikan itu alasan kenapa sekarang perut gw membuncit (apasih gw ini).
Mereka memang gak tau bener apa alasannya. Oleh karena itu, mereka mengada-adakan alasan cuma biar semuanya terdengar baik-baik aja, semuanya terdengar romantis. Padahal jauh di dalam benaknya, mereka bertanya-tanya, “Kapan tepatnya cinta ini datang?” Jawabannya: gak tahu. Jadi pertanyaan itu memang bukan untuk dijawab.
Karena cinta bukan pertanyaan dan gak harus dipertanyakan. asikkCukup berikan waktu dan kesempatan, biarkan waktu membuktikan dengan segala tindakan.
Sama halnya dengan cinta yang datang tanpa diketahui, begitu juga dengan cinta yang gak berbalas. Mereka yang cintanya gak dapetin balesan gak tau benar gimana mereka gak dapetin balasan atas cintanya. Apakah orang yang disuka itu sempat suka juga teruss ilfeel, apakah orang yang disuka itu sempat suka tapi lalu menemukan yang lebih dia sukai di sokok orang lain, atau apakah orang itu gak pernah suka sama sekali? Allahhualam ( apa sih bawa bawa tuhan )
Kamu gak tau jawabannya. Kamu cuma mencari-cari. Kamu kepo, stalking, kemudian menebak-nebak apa sebenarnya alasan dia.
Sama seperti kamu menebak-nebak, kamu juga akhirnya mencari-cari. Mencari-cari alasan apa yang tepat ketika ada orang yang nanya ke kamu, “Kamu gimana sama dia? Udah jadian?” atau, “loorang deket banget, jadian yaaa?”
Biasanya kalimat-kalimat di atas dijawab dengan getir, “gak. Kita cuma temen tau,” (biasanya kasus kayak gini ini yang abang-adekan kakak adekan kakak ketemu gede dll) seraya melayangkan senyum palsu.
‘Bukan siapa-siapanya dia’ seringkali jadi momok menakutkan bagi mereka yang lagi jatuh cinta untuk mengartikan kode-kode yang ditangkap. Karena terlalu takut itu, akhirnya mereka pun terus memendam, dan beneran jadi bukan siapa-siapanya dia.
Biasanya juga, orang yang terlalu jatuh cinta tapi terlalu takut untuk mengungkapkan karena terlalu takut merusak kedeketan, akan punya topeng dalam wujud beribu alasan untuk membenarkan tindakan.
Mau sampai alasan keberapa kamu seperti ini? Membiarkan rasa yang muncul itu diam dalam kebinasaan.
Karena cinta kamu semu jika tidak dinyatakan. (nyataain dong asikk ) end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar dilarang menggunakan unsur SARA !