sebagai manusia normal pada
umumnya, kita tentu memiliki keinginan yang selalu dijadikan sebagai
suatu tujuan. seringkali kita berjuang untuk tujuan tersebut tanpa tahu
apakah yang kita kejar selama ini adalah hal baik untuk kehidupan kita
ke depan ?
tujuan saya menulis ini sebenarnya sederhana, saya resah melihat banyak orang yang mengeluh karena tidak masuk universitas, jurusan impiannya. tidak di terima di tempat yang diidam idamkannya. cerita di bawah ini cuma sekedar berbagi dari saya bahwa sekecil apapun hal yang terjadi dalam hidup kita, tetap ada yang mampu dan harus kita syukuri
tepat 17 juli 2010 sabtu pagi saya sudah di sibukan dengan mencari koran di loper2 koran yg ada di kota saya, saya penasaran, belum percaya karena menurut teman saya benny ia melihat di internet bahwa saya di terima di universitas lampung di jurusan pendidikan kewarganegaraan, malam itu saya kecewa karena saya di terima bukan di jurusan favorit saya atau di jurusan pertama yang saya pilih. masih belum percaya akhirnya saya membeli koran untuk melihat dan memastikan apakah saya di terima di jurusan itu. setelah mendaptkan koran tersebut akhirnya memang benar adanya bahwa Adam Mustapa dengan nomer test 21027020701050 dan kode jurusan yang tertera yaitu 272102 (P.kewargabegaraan) di terima.

hari itu saya bingung, masih belum membayangkan seorang adam yang akan menjalankan perkuliahan di jurusan keguruan dan akan menjadi guru, semua itu berlawanan dengan naluri saya saat itu. hari-hari awal propti (ospek) dan perkuliahan awal semester menjadi berat, saya merasa tidak steel atau kloop dengan lingkungan di kampus atau pun dengan materi perkuliahannya.
saya butuh beberapa bulan untuk membuka mata bahwa yang saya inginkan ternyata berlawanan dengan yang saya butuhkan. Allah kembali membantu saya mengenali hal yang sesungguhnya lebih saya butuhkan, di jurusan kuliah saya, saya menemukan banyak orang yang memahami saya dan mengerti jalan pikiran saya, ya kadang ada sedikit kerikil perbedaan saya ataupun kami di pendidikan kewarganegaraan 2010 yang kadang membuat percikan keributan kecil, walau akhirnya bisa kembali bersatu. saya berterima kasih kepada Allah sudah menemukan keluarga baru di civic education 2010, bertemu yudi irawan, m.effendi, haris dll. selama hampir 4 tahun saya kuliah di sini saya seperti tidak merasakan waktu yang selama ini, waktu terasa berlari begitu cepat dari awal semester hingga penyusunan skripsi sampai akhirnya wisuda. mungkin banyak teman2 seangkatan yang merasa waktu begitu cepat berjalan tanpa bisa di hentikan.

semua itu terasa begitu cepat berkat "rasa" kekeluargaan yang kita jalani di angkatan 2010 P.kewarganegaraan, entah itu sewaktu mata kuliah ataupun penyusunan skripsi sampai akhirnya kita wisuda berjamaah (48 orang). bila angakatan di jurusan lain wisuda hanya 15 orang, 5 orang, 10 atau maksimal 20 tetapi kenapa kita bisa 48 ? sadar atau tidak itu karena kebersamaan kita, sesudah wisuda ini kadang saya kangen momen-momen perkuliahan kita, dimana kita mematikan AC dan menyimpan remot AC sewaktu UAS agar dosen kita yang mengawas tidak betah mengawas, suasana ribut dan tidak tenang sewaktu dosen memberi materi di ruang D5 dan D4, obrolan obrolan ringan di depan ruang perkuliahan, di kantin uni depan pasca, bimbingan berjamaah dalam membuat skripsi plus antri bimbingan skripsi, ataupun kegiatan kita di luar kampus seperti bermain futsal dll. oh ia jangan lupakan kita bertemu dosen yang super baik, humoris, kekeluargaan walaupun tetap tegas. semua begitu cepat berlalu dan menjadi suatu kenangan di angkatan kita. semoga semua dari kita angkatan p.kewarganegaraan 2010 Universitas lampung yang sudah wisuda ataupun dalam proses wisuda bisa berguna bagi bangsa dan negara kita kelak #aminberjamaah. sampai bertemu lagi di momen indah kehidupan kita berikutnya, tetap bergandeng tangan dan jangan salaing melupakan. semua memang gak ada yang abadi tapi kenangan gak akan pernah mati. saya bangga bisa mengenal kalian semua.
jadi bagi siapapun yang masih menyesal masuk ke sebuah universitas yang tak diharapakan, masih meratapi nasib tidak diterima di jurusan yang diinginkan, buka mata,hati, telinga, percayalah sebenarnya Allah sedang bekerja dalam rencanaNYA yang kadang tak benar-benar kau pahami. karena takdir memang lebih segalanya dari pada rencana manusia, jadi banyak lah bersyukur dan menerima
tujuan saya menulis ini sebenarnya sederhana, saya resah melihat banyak orang yang mengeluh karena tidak masuk universitas, jurusan impiannya. tidak di terima di tempat yang diidam idamkannya. cerita di bawah ini cuma sekedar berbagi dari saya bahwa sekecil apapun hal yang terjadi dalam hidup kita, tetap ada yang mampu dan harus kita syukuri
tepat 17 juli 2010 sabtu pagi saya sudah di sibukan dengan mencari koran di loper2 koran yg ada di kota saya, saya penasaran, belum percaya karena menurut teman saya benny ia melihat di internet bahwa saya di terima di universitas lampung di jurusan pendidikan kewarganegaraan, malam itu saya kecewa karena saya di terima bukan di jurusan favorit saya atau di jurusan pertama yang saya pilih. masih belum percaya akhirnya saya membeli koran untuk melihat dan memastikan apakah saya di terima di jurusan itu. setelah mendaptkan koran tersebut akhirnya memang benar adanya bahwa Adam Mustapa dengan nomer test 21027020701050 dan kode jurusan yang tertera yaitu 272102 (P.kewargabegaraan) di terima.
hari itu saya bingung, masih belum membayangkan seorang adam yang akan menjalankan perkuliahan di jurusan keguruan dan akan menjadi guru, semua itu berlawanan dengan naluri saya saat itu. hari-hari awal propti (ospek) dan perkuliahan awal semester menjadi berat, saya merasa tidak steel atau kloop dengan lingkungan di kampus atau pun dengan materi perkuliahannya.
saya butuh beberapa bulan untuk membuka mata bahwa yang saya inginkan ternyata berlawanan dengan yang saya butuhkan. Allah kembali membantu saya mengenali hal yang sesungguhnya lebih saya butuhkan, di jurusan kuliah saya, saya menemukan banyak orang yang memahami saya dan mengerti jalan pikiran saya, ya kadang ada sedikit kerikil perbedaan saya ataupun kami di pendidikan kewarganegaraan 2010 yang kadang membuat percikan keributan kecil, walau akhirnya bisa kembali bersatu. saya berterima kasih kepada Allah sudah menemukan keluarga baru di civic education 2010, bertemu yudi irawan, m.effendi, haris dll. selama hampir 4 tahun saya kuliah di sini saya seperti tidak merasakan waktu yang selama ini, waktu terasa berlari begitu cepat dari awal semester hingga penyusunan skripsi sampai akhirnya wisuda. mungkin banyak teman2 seangkatan yang merasa waktu begitu cepat berjalan tanpa bisa di hentikan.
semua itu terasa begitu cepat berkat "rasa" kekeluargaan yang kita jalani di angkatan 2010 P.kewarganegaraan, entah itu sewaktu mata kuliah ataupun penyusunan skripsi sampai akhirnya kita wisuda berjamaah (48 orang). bila angakatan di jurusan lain wisuda hanya 15 orang, 5 orang, 10 atau maksimal 20 tetapi kenapa kita bisa 48 ? sadar atau tidak itu karena kebersamaan kita, sesudah wisuda ini kadang saya kangen momen-momen perkuliahan kita, dimana kita mematikan AC dan menyimpan remot AC sewaktu UAS agar dosen kita yang mengawas tidak betah mengawas, suasana ribut dan tidak tenang sewaktu dosen memberi materi di ruang D5 dan D4, obrolan obrolan ringan di depan ruang perkuliahan, di kantin uni depan pasca, bimbingan berjamaah dalam membuat skripsi plus antri bimbingan skripsi, ataupun kegiatan kita di luar kampus seperti bermain futsal dll. oh ia jangan lupakan kita bertemu dosen yang super baik, humoris, kekeluargaan walaupun tetap tegas. semua begitu cepat berlalu dan menjadi suatu kenangan di angkatan kita. semoga semua dari kita angkatan p.kewarganegaraan 2010 Universitas lampung yang sudah wisuda ataupun dalam proses wisuda bisa berguna bagi bangsa dan negara kita kelak #aminberjamaah. sampai bertemu lagi di momen indah kehidupan kita berikutnya, tetap bergandeng tangan dan jangan salaing melupakan. semua memang gak ada yang abadi tapi kenangan gak akan pernah mati. saya bangga bisa mengenal kalian semua.
jadi bagi siapapun yang masih menyesal masuk ke sebuah universitas yang tak diharapakan, masih meratapi nasib tidak diterima di jurusan yang diinginkan, buka mata,hati, telinga, percayalah sebenarnya Allah sedang bekerja dalam rencanaNYA yang kadang tak benar-benar kau pahami. karena takdir memang lebih segalanya dari pada rencana manusia, jadi banyak lah bersyukur dan menerima
heemm pak guru...
BalasHapusnulis tentang artikel cinta lagi dong bang, suka gw baca kisahnya hehe
BalasHapuskalo kuliah temu temen seangkatan yg enak sih, kuliah gak bakal berasa bang, tapi kalo seangkatan orangnya masing masing ya hambar kuliahnya :(
BalasHapusdimanapun, kapanpun, dengan siapapun kalo kita bersyukur akan terasa nikmat ya bang. alhamdulilah saya merasakannya
BalasHapusjadi sekarang lu udah kerja ya bang ?
BalasHapusbang tulis artikel tentang cinta lagi dong suka, gemes, galau campur aduk kalo abis baca artikel cinta tentang lu bang. huhu