Beberapa waktu yang lalu seseorang anggota keluarga saya
memberi beberapa pertanyaan atau pilihan yang berhubungan dengan cinta dalam diam
?
apa kamu sudah punya pacar dam ?
apa kamu sedang dekat dengan seorang wanita dam ?
apa kamu sedang jatuh cinta diam-diam ?
apa jawaban saya ? saya hanya diam dan tersenyum simpul
bila saya mengingat pertanyaan teman saya ini kadang saya tersenyum, saya berfikir ia juga ya sudah lama juga saya ini menjomblo sudah 3 tahun lebih !
Untuk mengungkapkan rasa, hal yang membuat kita bertahan dan berhenti di langkah ini adalah sebuah takut.
Beberapa dari kita mungkin takut cintanya tak berbalas.
Tapi...
Dan dia akan tau, bahwa dia dicintai seseorang yang merawat cintanya sejak cinta itu tidak sama sekali bersuara, diam. dan marilah kita
menghilang sejenak untuk menata masa depan masing-masing dan kelak kita akan
dipertemukan kemabali, dimana jarak terjauh dari kamu dan saya adalah ketika kita
berpunggungan saat tidur bersama kelak, dear jodohku,
apa kamu sudah punya pacar dam ?
apa kamu sedang dekat dengan seorang wanita dam ?
apa kamu sedang jatuh cinta diam-diam ?
apa jawaban saya ? saya hanya diam dan tersenyum simpul
bila saya mengingat pertanyaan teman saya ini kadang saya tersenyum, saya berfikir ia juga ya sudah lama juga saya ini menjomblo sudah 3 tahun lebih !
Mengingatnya
sejenak dan saya pun tersenyum.
Kita tentu sering meneruskan langkah yang sebenarnya kita tau, kita paham dan kita sadar
bahwa langkah itu belum tepat (tentang
PDKT). Semua terjadi hanya karena kita terlalu takut dan
tidak membiarkan diri kita melangkah di jalan lain. Dalam hal ini, ego kita tertunduk lemah
dengan si resiko, hal yang paling ditakuti.
Jatuh cinta.
Cinta dalam diam.
Mencintai diam-diam.
“Karena jatuh itu syarat untuk mengenalnya, mengenal sakit.”
Memang, di luar sana banyak sekali orang yang berhenti dalam langkah ini, mengungkapkan cinta. Terkadang, rela mempersilahkan sakit bersamanya.Bukan perkara yang mudah. Mengapa?
Terkadang,
Cinta memang harus lelah, berjalan perlahan atau merangkak sekalipun. Cinta hanya ingin bersama dengan kata ‘yakin’.
Cinta ingin benar-benar bisa berdiri dan menyadari semua rasa, lalu hidup bersama dan merawatnya.
Bukan cinta, kalau cinta itu hanya
(terungkap) karena ambisi dan ego sesaat yang
ingin mengikat kepada yang kita cinta. Membuat cinta benar benar bisa berdiri mungkin kita harus sedikit diam atau banyak sekalipun.
Bukan, bukannya bermaksud egois dalam memendam rasa.
tapi ?
Dicintai adalah hak semua orang dan mereka berhak untuk tau.
Tapi...
Untuksaya, saya hanya takut rasa ini justru hanya akan menodai kertas cerita yang sudah terlanjur ada karenanya dan dibuat bersamanya.saya takut, membicarakan perasaan bukanlah hal yang terpenting di antara saya dan dia.
Mencintai dalam diam tidak pernah membuat
saya merasa terbebani. Saya hanya berusaha untuk selalu ikhlas mencintai.
Karena saya percaya...
Setelah diam, perlahan saya
akan membuat cinta ini berbisik kepadanya.
Jika semesta dan waktu-Nya masih bersama saya dan dia,
mungkin cinta ini akan berbicara.
