Minggu, 27 Juli 2014

Sebuah Jawaban dan Realita Cinta dalam Diam

Beberapa waktu yang lalu seseorang anggota keluarga saya memberi beberapa pertanyaan atau pilihan yang berhubungan dengan cinta dalam diam ?

apa kamu sudah punya pacar dam ?
apa kamu sedang dekat dengan seorang wanita dam ?
apa kamu sedang jatuh cinta diam-diam ?

apa jawaban saya ? saya hanya diam dan tersenyum simpul
bila saya mengingat pertanyaan teman saya ini kadang saya tersenyum, saya berfikir ia juga ya sudah lama juga saya ini menjomblo sudah 3 tahun lebih !

Mengingatnya sejenak dan saya pun tersenyum. 
Kita tentu sering meneruskan langkah yang sebenarnya kita tau, kita paham dan kita sadar bahwa langkah itu belum tepat (tentang PDKT). Semua terjadi hanya karena kita terlalu takut dan tidak membiarkan diri kita melangkah di jalan lain. Dalam hal ini, ego kita tertunduk lemah dengan si resiko, hal yang paling ditakuti.

Jatuh cinta.
Cinta dalam diam.
Mencintai diam-diam.
“Karena jatuh itu syarat untuk mengenalnya, mengenal sakit.”

Memang, di luar sana banyak sekali orang yang berhenti dalam langkah ini, mengungkapkan cinta. Terkadang, rela mempersilahkan sakit bersamanya.Bukan perkara yang mudah. Mengapa?
Terkadang,

Cinta memang harus lelah, berjalan perlahan atau merangkak sekalipun. Cinta hanya ingin bersama dengan kata ‘yakin’.


Cinta ingin benar-benar bisa berdiri dan menyadari semua rasa, lalu hidup bersama dan merawatnya.

Bukan cinta, kalau cinta itu hanya (terungkap) karena ambisi dan ego sesaat yang ingin mengikat kepada yang kita cinta. Membuat cinta benar benar bisa berdiri mungkin kita harus sedikit diam atau banyak sekalipun.
Bukan, bukannya bermaksud egois dalam memendam rasa.

 tapi ?

Dicintai adalah hak semua orang dan mereka berhak untuk tau.

Untuk mengungkapkan rasa, hal yang membuat kita bertahan dan berhenti di langkah ini adalah sebuah takut. Beberapa dari kita mungkin takut cintanya tak berbalas.

                                                                         Tapi...

Untuksaya, saya hanya takut rasa ini justru hanya akan menodai kertas cerita yang sudah terlanjur ada karenanya dan dibuat bersamanya.saya takut, membicarakan perasaan bukanlah hal yang terpenting di antara saya dan dia. Mencintai dalam diam tidak pernah membuat saya merasa terbebani. Saya hanya berusaha untuk selalu ikhlas mencintai.

Karena saya percaya...

Setelah diam, perlahan saya akan membuat cinta ini berbisik kepadanya.

Jika semesta dan waktu-Nya masih bersama saya dan dia, mungkin cinta ini akan berbicara. 

Dan dia akan tau, bahwa dia dicintai seseorang yang merawat cintanya sejak cinta itu tidak sama sekali bersuara, diam. dan marilah kita menghilang sejenak untuk menata masa depan masing-masing dan kelak kita akan dipertemukan kemabali, dimana jarak terjauh dari kamu dan saya adalah ketika kita berpunggungan saat tidur bersama kelak, dear jodohku, 

6 komentar:

  1. zalindara sagita27 Juli 2014 pukul 04.13

    ciee jatuh cinta diam diam

    BalasHapus
  2. lu kuliah jurusan apa sih bang ?
    kok kata kata yg lu pake keren dan gak pasaran, analoginya pas sama isi hati gue :p

    terus berkarya bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. jurusan yg harus buat skripsi kalo mau lulus ahaha
      makasihh

      Hapus
  3. Jika semesta dan waktu-Nya masih bersama saya dan dia, mungkin cinta ini akan berbicara. suka kata-katanya ngingetin gue sama film my sassy girl

    BalasHapus

komentar dilarang menggunakan unsur SARA !